Waspadai film animasi AnAK!!! 09.01

WASPADAI FILM ANIMASI ANAK..
Waspadai film laga untuk dewasa, tetapi cuplikan adegan film animasi “ One Piece “ ( di tayangkan Global TV dua kali sehari, pagi dan petang). Film ini di mulai banyak di sukai anak2 setelah kepopuleran Film animasi lainnnya, Naruto” ( kini disiarkan indosiar, dahulu oleh Global TV), agak menurun.
Dalam beberapa bulan terakhir ini anak2, banyak di suguhkan film animasi yang mengandung kekerasan yang cukup ekspresif di TV. Pola penayangannya sama, yakni di tayangkan lebih dari sekali sehari, hampir setiap hari. Anak2 pun menyukainya mungkin karena pembiasaan, yakni akibat seringnya serial itu di tayangkan……..
Kekerasan dalam film2 animasi ini bercampur dengan unsure mistis dan seks.Marilah kita lihat apa yang ditampilkan dalam ‘Naruto” dan One Piece:.
Dalam “ Naruto” misalnya banyak muncul adengan perkelahian dengan tangan kosong atau senjata.Adegan memukul atau menendang bertubi2, mencengkeram kerah baju, mengangkat tubuh, dan mendorong ke tembok adalah bentuk kekerasan yang cukup banyak tampil.Lebih dari itu Film ini juga menampilkan adegan mendorong ke tembok adalah bentuk kekerasan yang cukup banyak tampil.Lebih dari itu , film ini juga menampilkan adegan menodongkan pisau atau pedang ke leher musuh untuk menggertak, mencabik2 tubuh musuh dengan senjata, dan bahkan pembantaian berdarah serta siluet tubuh yg terpotong. PADA “NARUTO’ kekerasan ini banyak di lakukan dengan kombinasi unsure mistis. Tokoh “NARUTO” dan berbagai karakter dalam film ini memiliki kemampuan tersebut saat bertarung dengan lawan. Misalnya, ada tokoh yang dapat memanjakan leher sehingga mudah menyerang musuh, menghilang dan tiba2 muncul di belakang lawan dan menyerangnya atau memperbanyak diri sehingga dapat melawan musuh yg kuat.
Pada “ONE PEACE” kekerasan di tampilkan dengan di selingi muatan seks. Pada tayangan ini tokoh2 perempuan banyak yg di tampilkan dengan menonjolkan unsure sensualitasnya. Tampaknya, film ini memang’ menjual” unsur atau materi “ seks”. Misalnya tokoh perempuan tampil dengan BRA dan celana panjang. Kamera secara close up menampilkan bagian perut, pantat, dan payudara perempuan tersebut. Tidak itu saja , kamera seolah2 berfungsi sebagai mata penonton yg secara perlahan mengamati payudara ada adegan yg menampilkan tubuh bagian atas seorang perempuan yg hanya mengenakan bra di sorot secara close up. Dalam banyak episodenya di tampilkan lekuk2nya secara sensual……….
Dengan tampilan yg demikian, maka kita pun bisa bertanya, apakah film semacam “NARUTO” atau “ONE PEACE” tepat untuk anak?? rasanya Tidak!! Tayangan tersebut jelas memuat materi yg tidak sehat bagi anak……
Kekerasan bukanlah materi yg sehat bagi anak, karena anak2 yg rentah terpengaruh untuk meniru aksi kekerasan yg dilihatnya melalui media, Pada thn 2001, The Committee on Publication of the American Academy of Pediatrics (AAP) telah mengeluarkan pernyataan bahwa kekerasan di media berdampak pada perilaku kekerasan pada anak2 setelah menelaah lebih dari 3.500 peneliti.
Terkait dengan peniruan yg dilakukan anak terhadap aksi yg dilihatnya…..
Ingat peristiwa di Semarang pertengahan Januari yg lalu??? Anak umur 10 thn kls 4 SD meniru aksi NARUTO……. Ditemukan tewas tergantung dalam posisi setengah berdiri .Leher nya terjerat ikat pinggang yg tergantung di pegangan pintu lemari pakaian. Tak ada tanda2 penganiayaan di tubuhnya.Polisi menduga ia tewas bunuh diri.Polisi sampai kini sedang mencari penyebab korban meninggal. Ada dugaan ia tewas karena kecelakaan saat memeragakan aksi NARUTO”.Sementara itu ,materi2 mistik dan sks bukanlah materi yg tepat untuk tampil dalam tayangan anak.Materi tersebut adalah materi dewasa yg selayaknya baru di komsumsi anak jika usia sudah memadai.
Persoalannya adalah, karena bentuknya yg berupa film animasi banyak orang tua tidk mewaspadai tayangan semacam “NARUTO” atau one peace”.Karena bentuknya yg animasi,orangtua pun mengira bahwa tayangan tersebut adalah tayangan anak.
Banyak sekali orang tua yg membiarkan anaknya nonton tayanngan (film atau sinetron) yg diposisikan sebagai tayangan anak, tanpa pernah sekalipun menonton(apalagi mencermati) tayangan tersebut.Padahal , sebagai tindakan preventif untuk menghambat efek negative tayangan TV, orangtua seharusnya menyeleksi acara yg ditonton anak, dan melakukan pendampingan saat anak nonton.
Untuk itu semua, orangtua perlu tahu tayangan TV u/ anak…..jadi jangan hanya tahu bahwa saat ini yg sangat disukai adalah tayangan apa, tetapi orangtua perlu tahu tayangan itu sebenarnya bagaimana. Pengatahuan tentang bagaimana sesungguhnya tayangan anak itulah yg apat menjadi modal bagi orangtua untuk mengatur pola interaksi anak dengan TV: selektif terhadap acara TV, anak hanya boleh nonton pd jam tertentu, dan melakukan pendampingan…..
NARUTO atau”One Peace” adalah contoh film animasi anak dengan muatan kekekrasan yg ekspresif didalamnya.
Sebagai orangtua kita mencermati tayangan anak lainnya, baik film animasi ataupun sinetron

0 komentar: